Pengolahan Hortikultura Melinjo Menjadi Kue Sebagai Potensi Produk Unggulan Wisata (Studi Kasus Desa Sukadiri)
Abstract
Kampung wisata Sukadiri merupakan sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Banten. Provinsi
Banten dapat ditemukan berbagai hasil hortikulturasalah satunya adalah biji melinjo atau masyarakat
lokal mengenalnya dengan sebutan biji tangkil (Gnetum gnemon). Biji tangkil selama ini diolah
menjadi emping atau krumping dan menjadi bagian dari sayur. Lebih dari itu, biji tangkil memiliki
potensi yang lebih dari sekedar dijadikan cemilan atau makanan ringan. Penelitian ini dilakukan
untuk menggali potensi biji tangkil menjadi sebuah olahan yang mempunyai nilai jual lebih. Dalam
jangka panjang, produk olahan biji tangkil ini diharapkan menjadi produk unggulan dari kampung
wisata Sukadiri. Selain memberikan ide dan kreativitas kepada masyarakat di kampung wisata
Sukadiri dalam mengolah produk lain dari biji tangkil, pengembangan produk ini diharapkan akan
membantu perekonomian masyarakat kampung wisata Sukadiri. Metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah identifikasi hasil hortikulturayakni biji tangkil, melakukan uji coba
produk bolu dengan menggunakan tepung dan biji melinjo dan melakukan uji organoleptik terhadap
produk tiga produk bolu melinjo yang sudah ditambah tiga jumlah tepung melinjo yang berbeda dan
penambahan biji melinjo rebus dalam jumlah yangs ama. Diharapkan kedepannya banyak hasil
hortikulturadi berbagai wilayah Indonesia juga dapat dikembangkan menjadi berbagai bentuk
olahan makanan baik cemilan maupun kue-kue sehingga banyak produk unggulan yang tercipta dari
berbagai wilayah di Indonesia serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat dengan
pemanfaatan dari keunikan hasil hortikulturayang dimiliki setiap wilayah.