Analisis Staycation di Provinsi Banten
Abstract
Provinsi Banten telah menetapkan objek wisata unggulan yang sangat dipengaruhi oleh daya
dukungnya. Daya dukung pariwisata ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jumlah
wisatawan, aktivitas wisatawan. Intensitas, pengaruh wisatawan, kualitas dan daya pulih secara
alami serta tingkat pengelolaan. Sejalan berkembangnya waktu pasca Covid 19 staycation menjadi
tren di kalangan masyarakat, namun pemerintah Kota/Kab dan Provinsi belum mengetahui secara
pasti bahwa staycation tersebut murni wisatawan dari masyarkat sekitar atau sebenarnya adalah
wisatawan dari berbagai daerah sehingga dibutuhkan satu analisa secara ilmiah. Tujuan dilakukan
penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata staycation di setiap Kota/Kabupaten se-Provinsi
Banten dan rerata di Provinsi Banten sendiri disamping untuk mengetahui karakteristis, motivasi,
dan persepsi wisatawan, juga akomodasi. Metodologi yang digunakan adalah metode survei
melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dengan penyebaran terhadap 120 wisatawan dan 59
akomodasi. Hasil dari penelitian ini adalah rerata staycation di Kota Tangerang Selatan 32,50%,
Kota Tangerang 10%, Kab.Tangerang 17,50%, Kota Serang 33,77%, Kab. Serang 25,17%, Kota
Cilegon 22,50%, Kab. Pandeglang 25%, dan Kab. Lebak 28.07%. Sedangkan rerata di Prov.
Banten adalah 27,13%