Menara: Jurnal Arsitektur dan Teknik Sipil https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara <p>Menara diterbitkan oleh Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Persada Indonesia YAI</p> <p>E-ISSN&nbsp; : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20240123161502545">3032-3975</a>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; P-ISSN&nbsp; : <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1180430342">1411-3651</a></p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Persada Indonesia YAI en-US Menara: Jurnal Arsitektur dan Teknik Sipil 1411-3651 Analisis Estimasi Biaya Dan TKDN Bored Pile Untuk Detail Engineering Design Pada Proyek Onkologi Center Klaten https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara/article/view/3834 <p>RSUP Dr. Soeradji Klaten (RSST) merupakan rumah sakit pertama dan tertua di Jawa Tengah dan<br>berupaya untuk meningkatkan pelayanan dengan merencanakan pembangunan Onkologi Center<br>bersama dengan konsultan perencana. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan untuk Estimasi<br>Biaya dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pekerjaan Bored pile. Tujuan dari<br>penelitian ini adalahmengetahui nilai dari estimasi biaya, persentasi, dan Nilai Komponen Dalam<br>Negeri (KDN) untuk Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pekerjaan Bored pile.<br>Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan dan<br>metode TKDN berdasarkan dari Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Nomor BK.0403-kd/937<br>tahun 2022 tentang Mekanisme Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)<br>Pekerjaan Konstruksi. Hasil dari penelitian ini adalah hasil estimasi biaya (EE) pekerjaan struktur<br>Bored pile pada proyek Perencanaan Detail Engineering Design Consultant (DEDC) Proyek<br>Gedung Onkologi Center RSUP Dr. Soeradji Klaten diperoleh nilai estimasi biaya langsung<br>(Direct Cost) sebesar Rp. 14,722,953,175.17 dan estimasi biaya tidak langsung (Indirect Cost)<br>sebesar Rp. 1,959,944,700.00 dengan total biaya pekerjaan Bored pile sebesar Rp.<br>16,682,897,875.17. Dengan persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar<br>72,56% dengan nilai untuk Komponen Dalam Neger (KDN) untuk pekerjaan struktur sebsesar Rp.<br>12,105,362,270.41, dan nilai Komponen Luar Negeri (KLN) sebesar Rp. 4,577,535,604.76.</p> Robbi Bayuaji Nugroho Novika Candra Fertilia Copyright (c) 2024-10-01 2024-10-01 12 3 1 10 Penerapan Arsitektur Green Argonomi Pada Bangunan Kantor Terhadap Kesehatan, Kenyamanan, Dan Keselamatan Pengguna https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara/article/view/3835 <p>Dapat diketahui awal mula zaman industri dimulai pada tahun 1760 hingga<br>saat ini yang dimana sudah masuk fase zaman revolusi industri 5,0<br>yang dimulai pada 21 januari 2019. Pada era ini<br>ditandai dengan perkembangan teknologi yang kian maju, selain<br>teknologi perkembangan ekonomi juga berkembang yang dimana hal ini<br>menyebabkan infrastruktur bangunan semakin banyak. Hal ini<br>menyebabkan pencemaran lingkungan yang semakin tinggi yang<br>membuat kualitas lingkungan<br>semakin memburuk. kerusakan ini membuat manusia semakin<br>menyadari bahwa pentingnya menjaga kesehatan dan<br>juga lingkungan sekitar. Maka dari itu manusia mulai<br>mengembangkan konsep green argonomi building pada bangunan<br>mereka. Green Ergonomi building<br>merupakan perpaduan antara konsep green building dan<br>argonomi yang dimana pada konsep ini bukan hanya mengurangi pemakain<br>energi dan kualitas ruang pada bangunan juga memperhatikan<br>kualitas kesehatan kenyamanan dan keamanan para penggunanya.<br>Dalam hal ini green<br>argonomi dapat menjadi solusi untuk krisis energi dan juga<br>peningkatan kesehatan untuk manusia dan alam sekitar. Konsep<br>Green Ergonomi sangat diperlukan di area publik,<br>perkantoran, rumah sakit, mall dikarenakan area ini memerlukan<br>sumber energi yang banyak dan kualitas ruangan yang sehat dan nyaman.</p> Achmad Rifqi Indah Safitri Siti Sujatini Euis Puspita Dewi Copyright (c) 2024-10-02 2024-10-02 12 3 11 28 Implementasi Konsep Arsitektur Pasif Pada Bangunan di Negara Tropis Dalam Rangka Mengendalikan Kerusakan Lingkungan https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara/article/view/3836 <p>Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang secara geografis terletak di sepanjang garis<br>khatulistiwa. Walhasil, Indonesia mengalami paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun.<br>Sayangnya, radiasi matahari yang intens ini sering kali mengakibatkan ketidaknyamanan bagi<br>penghuni bangunan. Ketidaknyamanan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk<br>kurangnya bukaan untuk sirkulasi udara dan cahaya, yang menyebabkan ketergantungan yang<br>berlebihan pada sistem pendingin ruangan. Banyak metode yang dapat diimplementasikan guna<br>mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan menerapkan cara konservasi energi dan<br>menerapkan desain arsitektur pasif. Rancangan Arsitektur Pasif menggunakan teknik yang<br>memanfaatkan energi matahari dalam bangunan melalui desain arsitektur. Metodologi yang<br>digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari deskripsi kualitatif dan observasi.<br>Pendekatan ini dilakukan secara deduktif, dimulai dengan pemahaman tentang teori arsitektur<br>pasif, yang kemudian diterapkan pada studi kasus, yang mengerucut pada kesimpulan yang<br>komprehensif. Proses analisis melibatkan identifikasi dan pemeriksaan kasus-kasus spesifik, yaitu<br>Gedung Intiland di Jakarta, Greenhost Boutique Hotel di Yogyakarta, dan Masjid Raja Haji<br>Fisabilillah di Cyberjaya, Malaysia. Penelitian ini menganalisis penggunaan prinsip-prinsip<br>arsitektur pasif dalam desain dan konstruksi bangunan. Fokus utama dari penelitian ini adalah pada<br>arsitektur pasif yang mengutamakan penggunaan bahan dan keadaan alami untuk menciptakan<br>kenyamanan dan efisiensi energi. Kami akan menganalisis bagaimana prinsip-prinsip ini, termasuk<br>orientasi bangunan, penempatan bukaan, dan elemen bangunan yang memfasilitasi aliran panas<br>dan ventilasi silang yang diterapkan pada bangunan di iklim tropis. Penelitian ini diharapkan<br>dapat memberikan wawasan baru tentang bagaimana desain pasif dapat membantu mengurangi<br>kerusakan lingkungan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.</p> Hairu Permad Muhammad Ridwan Wicaksono Siti Sujatini Euis Puspita Dewi Copyright (c) 2024-10-01 2024-10-01 12 3 33 44 Penerapan Konsep Arsitektur Pintar Pada Bangunan Publik Dan Komersial https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara/article/view/3837 <p>Arsitektur merupakan bidang ilmu yang membahas tentang perancangan bangunan, meliputi<br>perancangan, membangun keseluruhan lingkungan. Berdasarkan pandangan Vitruvius dalam<br>“De Architectura”, sebuah karya klasik yang masih relevan, sebuah struktur yang ideal<br>harus memenuhi tiga kriteria utama : keindahan/estetika (venustas), kekuatan (firmitas),<br>dan kegunaan/fungsi (utilitas). Dalam konteks kontemporer, arsitektur juga diharapkan<br>untuk mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, dan psikologis, dengan fungsi<br>sebagai elemen yang secara intrinsik menggabungkan dua aspek yang lainnya, Berbeda<br>dengan Arsitektur Pintar adalah pengembangan konsep perancangan dapatmenghasilkan suatu<br>perancangan yang pintar. Contohnya seperti hal memiliki pengotomatisan pada bangunan yang<br>memintarkan bangunannya. Tetapi Arsitektur Pintar lebih dari sekedar pengotomatisan pada<br>bangunan, maksudnya Arsitektur pintar tidak hanya pada lingkup bangunan tetapi mencakup<br>ruang luar dan dalamnya. Smart building sudah dikembangkan selama tiga tahun terakhir, istilah<br>smart building tersebut mulai di kutip secara teratur, maka timbul sebuah kasus di semua aspek<br>lingkungan binaan. Seperti sensor pintar, bahan pintar, dan meter cerdas di dalam sebuah bangunan<br>komersialmaupun ruang publik, dalam meningkatkan kinerja kerja tinggi akan menjadi arsitektur<br>pintar, umumnya dipandang sebagai cerminan atau masa depan dari lingkungan maju di perkotaan.<br>Menuntut banyaknya fungsi dari sumber daya terbatas dan dengan peraturan membangun lebih<br>ketat.</p> Ghozi Akbar Kusuma, Adella Ghefanny Azzahra Siti Sujatini Euis Puspita Dewi Copyright (c) 2024-10-03 2024-10-03 12 3 45 59 Identifikasi Kearifan Lokal Terhadap Desain Rumah Tradisional Tahan Gempa: Studi Kasus pada Rumah Suku Baduy https://ojs.upi-yai.ac.id/index.php/JurnalMenara/article/view/3838 <p>Lokasi Indonesia yang berada di jalur ring of fire dimana terdapat pertemuan lempeng tektonik<br>memberikan potensi terhadap Gempa Bumi. Tingginya potensi bencana alam yang ada di<br>Indonesia memerlukan upaya menghadapi atau memitigasi bencana sejak jaman dahulu, sehingga<br>upaya yang terlahir secara alamiah tersebut menjadi satu budaya yang terbalut dalam kearifan<br>Lokal yang masih dipelihara oleh masyarakat lokal di Indonesia. Rumah tradisional tahan gempa<br>di Suku Baduymemiliki desain dan teknik konstruksi yang memanfaatkan pengetahuan lokal dan<br>sumber daya alami untuk menghadapi gempa bumi. Rumah tradisional tahan gempa mencakup<br>aspek keberlanjutan lingkungan, pelestarian budaya, keamanan dan ketahanan terhadap bencana,<br>dampak sosial dan ekonomi, adaptasi lokal, serta pendidikan dan keterampilan. Kajian ini<br>bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal di dalam struktur rumah tradisional yang tahan<br>gempa dengan pendekatan deskriptif kualitatif.</p> Munil Rizky Pratama Ayu Wahyuningtyas Copyright (c) 2024-10-02 2024-10-02 12 3 60 67