Pemanfaatan Dashboard Inarisk untuk Evaluasi Ketercapaian Pelaksanaan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana
Abstract
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang menjadikan rawan terjadi bencana gempa bumi,
letusan gunung api, dan tsunami. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Program
Satuan Pendidikan Aman Bencana melaksanakan upaya pengurangan risiko bencana dengan
mengintegrasikan pendidikan bencana ke dalam kurikulum formal untuk memastikan bahwa
siswa tidak hanya mempelajari mata pelajaran akademik, tetapi juga dibekali dengan keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi situasi darurat. Tujuan penelitian ini untuk
mengevaluasi ketercapaian Program SPAB di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jakarta yaitu
lima kota administrasi dan satu kabupaten. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
dengan metode deskripsi persentase. Metode pengambilan data menggunakan metode data
sekunder yang diperoleh dari Dashboard Inarisk BNPB. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, diketahui jumlah satuan pendidikan yang telah melakukan penilaian mandiri SPAB
melalui Dashboard Inarisk untuk tingkat satuan PAUD sebesar 3%, TK sebesar 5%, SD/Mi
sebesar 46%, SLB sebesar 2%, SMP/MTs sebesar 16%, dan SMA/K sebesar 28%. Pelaksanaan
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Provinsi Jakarta secara umum telah berjalan baik,
akan tetapi masih memerlukan peningkatan dan perbaikan. Rata-rata tingkat penerapan SPAB
pada Pilar 1, 2, dan 3 masih rendah. Wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu belum menerapkan
SPAB sama sekali. Penerapan SPAB berperan penting dalam menciptakan sekolah aman dan
resilien di Provinsi Jakarta.
Kata kunci : Inarisk; Evaluasi; SPAB; Jakarta