Studi Kelayakan Bisnis Usaha Sapi Potong Peternakan Konvensional
Abstract
Peternakan sapi potong adalah salah satu usaha yang memberi dampak langsung terhadap
ketahanan pangan protein hewani. Permasalahan dalam pemeliharaan sapi potong menjadi
tantangan bagi peternak khususnya peternak konvensional. Pengetahuan manajemen
pemeliharaan sapi potong adalah salah satu faktor penentu keberhasilan. Tujuan utama
peternakan sapi potong untuk menghasilkan daging dan menambah bobot badan sapi
semaksimal mungkin agar mendapat keuntungan. Metode yang digunakan adalah metode
kuantitatif dengan menghitung biaya total, pendapatan, keuntungan bersih, keuntungan kotor dan
alba per sapi. untuk menghitung keuntungan bisnis agar dapat menentukan kelayakan usaha.
Manfaat peternakan sapi dengan cara konvensional salah satunya tidak memerlukann biaya yang
besar jumlah ternak yang akan dipelihara dapat disesuaikan dengan kemampuan ekonomi dan
kemampuan dalam memelihara ternak tersebut. Usaha peternakan sapi potong menggunakan
sapi Peranakan Ongole (PO), jumlah 10 ekor, dengan usia 1 tahun, lama pemeliharaan 10 bulan.
Bobot badan sapi pada awal pemeliharaan adalah 250 kg. Target Pertambahan Bobot Badan Harian
(PBBH) 1,5 kg dengan pemberian pakan konsentrat 2 kg dan rumput gajah 10% dari bobot badan.
Target jual sapi 450 kg, pertambahan bobot badan yang didapat selama pemeliharaan seberat 200
kg bobot hidup. Limbah dari kotoran ternak sapi dapat diolah sebagai pupuk organik dan dijual.
Peternakan konvensional dengan manajemen pemeliharaan yang baik mendapatkan hasil dan
keuntungan dalam waktu 10 bulan pemeliharaan.