Dukungan Kesehatan Mental Remaja Melalui Ceramah dan Konseling Spiritual
Abstract
Dampaknya remaja mengalami kecemasan, ketakutan, kesusahan, stress, depresi, frustasi,
kemarahan, penyangkalan, dan gangguan tidur. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan ceramah
dan konseling spiritual untuk mendukung kesehatan mental remaja. Mitra-mitra kegiatan ini
merupakan perkumpulan masyarakat dalam bidang konseling kesehatan keluarga yang sudah sering bekerjasama dengan Tim Pengusul Pengabdian Masyarakat. Mitra kegiatan ini ada 2 yakni Rumah Cinta Keluarga Indonesia di Srengseng Sawah dan Jagakarsa. Sasaran kegiatan ini adalah remaja berumur 19-21 tahun. Mitra akan membantu dalam pengumpulan sasaran kegiatan. Peserta kegiatan 49 orang. Keberhasilan kegiatan konseling ini terlihat dari antusias peserta, diskusi dan tanya jawab dari peserta. Kegiatan akan berlangsung secara daring. Tahap awal, peserta mengisi google form sebagai pendaftaran sebagai peserta. Tahap kedua, dilanjutkan dengan pelaksanaan kajian dengan metode ceramah, Tahap ketiga, pelaksanaan konseling spiritual. Tahap keempat, pelaksanaan ceramah dan konseling. Tahapan selanjutnya, evaluasi kegiatan. Kegiatan evaluasi secara perencanaan dan pelaksanaan dari peserta kegiatan dan mitra. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan kegiatan kajian dan konseling spritual menunjukkan keberhasilan, terlihat dari semangat dan antusias peserta mengikuti acara tersebut dan memberikan banyak pertanyaan. Kegiatan ini disarankan untuk sering dilakukan untuk remaja, karena akan membantu mendapatkan ketenangan untuk remaja.
Therefore, they experience anxiety, fear, difficulties, stress, depression, frustration, rage, denial,
and sleeping disorder. The purpose of this program is to give lectures and spiritual counseling to
support adolescents' mental health. Partners for these programs were the communities who often work together with the Community Service Initiator team, namely Rumah Cinta Keluarga Indonesia located in Jagakarsa and Srengseng Sawah. The target of this program are adolescents aged 19-21. Partners helped gather the program's target. The participants were 49 adolescents. The success of this counseling program was seen in the participants' enthusiasm and discussions. The program was conducted online with several steps. First, participants filled a registration form using Google Forms. Second, lectures were given. Third, spiritual counseling was performed. Forth, lectures and spiritual counseling activities were done. Finally, the program's evaluation to assess its planning and execution were given by participants and partners. The program result indicates that the lectures and spiritual counseling were successful as the participant's enthusiasm was high signified by the many questions they asked during the event. Therefore, it is suggested to conduct such a program as it helps adolescence gain tranquility.