Penguatan Bisnis Kriya Berbasis Eco Bagi Komunitas Produktif “Ken Runtah” Dalam Rangka Meningkatkan Varian Produk
Abstract
Komunitas Ken Runtah merupakan komunitas yang memanfaatkan kain perca dengan sentuhan kreativitas menjadi produk dengan nilai seni tinggi dan berdaya jual. Kerajinan kriya dari kain perca yang ramah lingkungan perlu digalakkan sebagai salah satu alternatif kriya yang bisa dikembangkan oleh komunitas sebagai penunjang ekonomi kreatif. Hal ini perlu dilakukan untuk
menambah nilai jual UKM itu sendiri, utamanya agar dapat bersaing dengan produk-produk asing yang kian membanjiri sentra industri. Pendampingan pengembangan teknik kreatif dalam bentuk Ecoprint dengan pewarna Tunjung dan Jolawe untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan berbasis komunitas. Teknik Ecoprint dipilih untuk diberikan ke komunitas Ken Runtah dengan pertimbangan lebih ramah lingkungan dan memiliki karakteristik yang unik. Pelatihan diawali
bimbingan teknis penanganan kain dengan mordanting, pemilihan daun-daunan penghasil Tanin,sampai pengukusan. Motif yang dihasilkan melalui teknik ecoprint menghasilkan bentuk yang unik dan etnik. Inovasi dan kreativitas bagi pelaku usaha sangat diperlukan untuk bisa bersaing dengan yang lain, dalam upaya mengcreate dan mengeksplorasi kriya dengan memanfatkan bahan-bahan yang ada disekitar kita dan menjadi sangat tepat bila pembuatan kriya dengan teknik ecoprint dikembangkan di masyarakat untuk menggali potensi usaha bagi kelangsungan dan keberlanjutan ekonomi keluarga.
The Ken Runtah Community is a community that utilizes patchwork with a touch of creativity into products with high artistic value and marketability. Environmentally friendly patchwork crafts need to be promoted as an alternative craft that can be developed by the community to support the creative economy. This needs to be done to increase the selling value of SMEs themselves, especially so that they can compete with foreign products which are increasingly flooding
industrial centers. Assistance in developing creative techniques in the form of Ecoprint with Tunjung and Jolawe dyes to foster community-based entrepreneurship. The Ecoprint technique was chosen to be given to the Ken Runtah community with the consideration that it is more environmentally friendly and has unique characteristics. The training begins with technical guidance on handling fabric by mordanting, selecting tannin-producing leaves, and steaming. The motifs produced through the ecoprint technique produce unique and ethnic shapes. Innovation and creativity for business actors is very necessary to be able to compete with others, in an effort to create and explore crafts by utilizing the materials around us and it would be very appropriate if the creation of crafts using the ecoprint technique is developed in the community to explore business potential for sustainability and family economic sustainability.