Peningkatan Kapasitas Kader Kesehatan dalam Pembuatan Hand sanitizer secara Mandiri Sebagai Bentuk Pencegahan Covid 19 di Kelurahan Krukut Kecamatan Limo Kota Depok
Abstract
Menjaga kebersihan badan adalah syarat mutlak dalam pola hidup sehat. Salah satu yang perlu kita jaga kebersihannya adalah mencuci tangan sebelum makan. Mencuci tangan sebeluM makan adalah hal wajib yang harus Anda lakukan sebagai salah satu cara menjaga kesehatan tubuh. Tapi hal tersebut tidak pernah dianggap serius oleh banyak orang karena masih banyak orang yang malas untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan itu bisa membawa mereka pada kondisi yang buruk, seperti yang diketahui bakteri dan virus ada dimana-mana dan bisa masuk ke dalam tubuh dengan mudah salah satunya adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Mencuci tangan dapat menggunakan air dan sabun, akan tetapi jika kita sedang berada disuatu tempat yang susah untuk mendapatkan air bersih maka salah satu solusinya adalah dengan menggunakan hand sanitizer, yaitu cairan pembersih tangan tanpa bilas yang mengandung alkohol minimal 60%. Cairan antiseptik ini biasanya digunakan sebagai pengganti air dan sabun. Lidah buaya memiliki kandungan Tanin sebagai anti bakteri, dan juga mengandung senyawa flavonoid, saponin,apiin, minyak atisiri, apigenin, kolin, vitamin A,B,C, dan zat pahit. Di Indonesia sendiri daun seledri mudah sekali tumbuh, sehingga mudah untuk didapatkan dan diolah menjadi gel hand sanitizier. Tak hanya sampai pada proses pengolahan, namun produk ini juga dikemas semenarik mungkin sehingga memiliki tampilan yang unik dan praktis untuk dibawa kemana saja. Diharapkan dengan adanya gel antiseptik berbahan alami ekstrak lidah buaya ini memudahkan masyarakat Indonesia untuk melakukan gaya hidup sehat dengan membersihkan tangan sebelum makan atau melakukan aktivitas apapun. Tujuan Program Kemitraan Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kapasitas kader dalam isu perilaku hidup bersih dan sehat pada masa New Normal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan praktik simulasi pembuatan hand sanitizer yang didahului oleh materi dengan media power point, video dan simulasi.